RSS

SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN

SEJARAH PERKEMBANGAN PENDIDIKAN

Sejarah pendidikan
·         Pada era Yunani, ada 2 pendidikan yang berkembang yaitu  Dispartadan Paidea.
·         Disparta” merupakan pendidikan ala militer yang disebut juga Agoge. Sistem pendidikan ini menekankan pada aspek fisik dan pendisiplinan. Sangat mirip dengan sekolah-sekolah militer pada saat ini.
·         Disparta sendiri berkembang di Romawi.
·         Sedangkan Paidea berkembang di Athena.
·         Sistem pendidikan ini menitikberatkan pada perpaduan antara pendidikan nalar (mind), raga (body), dan jiwa (spirit). Ketiga hal tersebut dilatih melalui Logos, atau biasa disebut Logika atau Penalaran. Logos sendiri bermakna nalar atau firman.
·         Konsep ini banyak dikembangkan oleh Plato dan Aristoteles. Paidea sendiri dikembangkan oleh kaum Sofis. Beberapa tokoh yang termasuk kaum Sofis adalah Isokrates dan Protagoras.
·         Kaum Sofis sendiri kerap menuai kritik dari lawannya, yaitu kaum Akademia. Meskipun begitu, Paidea banyak dimodifikasi dan dikembangkan oleh kaum Akademia seperti Plato dan Aristoteles, tentunya dengan penekanan yang berbeda untuk masing-masing tokoh.
·         Dari modifikasi kaum Akademia, kurikulum Paidea berevolusi sehingga lebih gampang diingat. Pada Abad Pertengahan, kurikulum Paidea berevolusi menjadi kurikulum Artes Liberales yang berarti “pengetahuan yang penting untuk orang-orang bebas”. Pengetahuan ini ditujukan untuk bangsawan dan orang-orang kelas atas.
·         Artes Liberales dibagi menjadi 2 kelompok utama. Kelompok ilmu pertama terdiri dari ilmu Rhetorica,Grammatica, dan Logica. Kelompok ini disebut Trivium. Sedangkan kelompok ilmu kedua terdiri dari ilmuArithmaticaGeometricaAstronomica, dan Musica. Kelompok pengetahuan ini disebut Quadrivium.
·         Lawannya adalah Artes Serviles atau “keterampilan untuk para budak”. Pengetahuan ini erat kaitannya dengan keterampilan kasar untuk para budak seperti pandai besi dan memotong kayu.




LANDASAN FILOSOFIS PENDIDIKAN

Landasan Filosofis Pendidikan
1.      Idealisme
a.       Hakikat Idealisme
Idealisme termasuk kelompok filsafat tertua. Tokoh aliran ini adalah Plato.(427 – 347SM). sesudahnya. Aliran ini berpengaruh pada pemikiran filosof Barat, seperti Immanuel Kant, Hegel dll. Menurut Plato kebenaran empiris yg dilihat & dirasakan  terdapat dalam alam idea (esensi), form atau  idea.

b.      Prinsip-prinsip Idealisme
·      Menurut idealisme bahwa realitas tersusun atas substansi sebagaimana gagasan atau idea (spirit). Menurut penganut idealisme, dunia beserta bagian-bagiannya harus dipandang sebagai suatu sistem yang masing-masing unsurnya saling berhubungan.
·      Realitas atau kenyataan yang tampak di alam ini bukanlah kebenaran yang hakiki, melainkan hanya gambaran atau ekspresi dari ide-ide yang ada dalam jiwa manusia
·      Idealisme berpendapat  bahwa manusia menganggap ruh atau sukma lebih berharga & lebih tinggi daripada materi bagi kehidupan manusia.
·      Idealisme berorientasi kepada ide-ide yang theosentris , kepada jiwa, spiritualitas, hal-hal yang ideal & kepada norma-norma yang mengandung kebenaran mutlak. Nilai-nilai idealisme mempercayai adanya Tuhan sebagai ide tertinggi

c.       Implementasi idealism dalam Pendidikan
·      Pendidikan bukan hanya mengembangkan & menumbuhkan, namun harus juga digerakkan ke arah tujuan, yaitu nilai-nilai direalisasikan dalam bentuk yang kekal & tak terbatas.
·      Belajar adalah proses “Self development of mind as spiritual substance” yang menempatkan jiwa bersifat kreatif.
·      Tujuan pendidikan adalah menjaga keunggulan (excellence) kultural, sosial & spiritual , memperkenalkan suatu spirit seperti kehidupanintelektual, membangun manusia & masyarakat yang idealis.
·      Pendidikan idealisme berusaha agar sesorang dapat mencapai nilai-nilai & idea-idea yang diperlukan  oleh semua manusia secara bersama.
·      Tujuan pendidikan idealisme adalah  ketetapan mutlak. Untuk itu kurikulum pendidikan bersifat tetap dan tidak menerima perkembangan.
·      Peranan pendidik manurut aliran idealisme adalah memenuhi akal peserta didik dengan hakikat & pengetahuan yang tepat.

d.      Pandangan Filsafat pendidikan Islam terhadap Idealisme
            Dalam beberapa aspek filsafat pendidikan Islam memiliki prinsip yang serupa dengan prinsip idealism. Hal ini disebabkan idealisme mengakui adanya zat tertinggi yang menciptakan realitas alam semesta, serta yang menggerakkan hukum-hukum Nya termasuk sanksi-sanksi.
            Titik perbedaannya terletak pada sanksi & sumber moral yang diambil & dijadikan pedoman. Bagi idealisme sanksi terletak pada susunan dunia moral. Sedangkan menurut Islam baik sanksi maupun sumber moral berasal dari Tuhan.

2.      Realisme
a.       Hakikat Realisme
Realisme berasal dari real yang berarti aktual atau yang ada. Realisme adalah aliran yang patuh kepada yang ada (fakta).  Aliran ini berpijak atas dasar percaya akan hakikat yang kekal & tidak mengalami perubahan dalam situasi apapun. Realisme berpendapat bahwa pengetahuan adalah benar & tepat jika sesuai dengan kenyataan.

b.      Prinsip-prinsip Realisme
·         Aliran ini terpusat pada dasar bahwa substansi alam manusia tergambar dalam dua kekhususan, yaitu berbicara & berfikir.
·         Aliran ini memandang masyarakat atas dasar tiga prinsip pokok yaitu (1) adanya alam adalah nyata, wujud & tetap tak ada peranan manusia dalam membinanya atau menciptanya (2) adanya alam ini bisa dikenal manusia dengan jalan akal (3) Pengenalan adalah penuntun tingkah laku perorangan atau masyarakat.
·         Aliran ini menghormati sains & mempertahankan hubungan erat antara sains dengan filsafat.

c.       Implementasi Realisme dalam pendidikan
·         Tujuan pendidikan adalah transmisi dari, (1) kebenaran universal yg terpisah dari pikiran, pendapat & pernyataan intelektual, (2) pengetahuan Tuhan, pengetahuan manusia & masalah alamiah hanya ada jika ada Tuhan, (3) nilai atau keunggulan kultural pendidikan seharusnya menjadikan seseorang sadar terhadap dunia nyata, termasuk nilai & potensi kehidupan.
·         Metode pengajaran dlm pendidikan realisme tunduk pada prinsip “mempengaruhi & menerima”. Pendidikan  realisme mengutamakan pendidikan akal (rasio) atas dasar bahwa pendidikan adalah tujuan & sasaran untuk mendapat segala sesuatu yang diperoleh melalui proses berpikir.
·         Perhatian pendidikan realisme tertuju pada pemenuhan akal para murid dengan peraturan-peraturan & hakikat-hakikat  yang terlihat dalam alam.
·         Realisme mempercayai adanya perubahan yang terbatas & berjalan menuju satu arah.



d.      Pandangan filsafat pendidikan Islam terhadap Realisme
Akal & indra saja tidak dapat dijadikan satu-satunya acuan untuk menentukan sesuatu itu benar. Untuk itulah dalam perspektif filsafat pendidikan Islam, diperlukan adanya wahyu untuk dapat menuntun manusia menuju kebenaran hakiki. Manusia tidak dapat menemukan kebenaran hakiki hanya tatkala manusia mengandalkan panca indera & akal saja tanpa membutuhkan tuntunan wahyu (agama).
Syarat seorang guru dalam filsafat realisme adalah profesional dalam bidangnya, karena tugasnya hanya sekedar menstransfer ilmu. Sementara dalam pendidikan Islam, seorang guru di samping professional dia juga bukan saja mentransfer ilmu, tetapi juga internalisasi nilai-nilai Ilahiah.  

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar