Paragraf Dan Alinea
Disusun untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Bahasa Indonesia
Dosen
Pengampu: DWI VIORA, M.Pd
Disusun
Oleh:
PERTYIWI
KURNIA
|
1686206065
|
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI RIAU
TAHUN
2017
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita sering mendengar istilah paragraf
atau alinea. Istilah tersebut sering
digunakan baik dalam percakapan maupun dalam kegiatan-kegiatan pertemuan dalam rapat,diskusi, atau
seminar. Mereka yang sering menulis baik
surat,kertas kerja.,pelaporan,skripsi pasti menggunakan alinea atau paragraf dalam tulisannya. Apabila
ditanyakan definisi dari alinea maka akan
bervariasi jawabannya. Alinea atau paragraf merupakan satu hal yang sangat penting untuk kita pelajari,karena
sangat berpengaruh dalam pembentukan
sebuah tulisan yang menarik dan berkualitas.
Bila
kita membuat alinea atau paragraf, kita menuliskan sekelompok ide pokok dan ide bawahan yang merupakan
penjelasan tentang ide pokok. Disamping
ide okok ini,terdapat ide pokok linnya yang masih berkaitan dengan ide pokok pertama. Kedua ide
pokok ini merupakan bagian kelompok
ide yang lebih besar. Oleh sebab itu, ide pokok yang kedua ini d iungkapkan dalam paragraf berikutnya yang
disertai pula dengan ide pokok
bwahan yang berupa penjelasan terhadap ide pokok kedua tadi. Demikianlah seterusnya sehingga kita
dapat membuat sebuah karangan yang
terdiri atas bebrapa alinea yang mengandung kelompok-kelompok ide yang saling berkaitan.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan alinea atau paragraf ?
2.
Apa jenis-jenis paragraf ?
3.
Apa syarat sebuah paragraf ?
4.
Apakah fungsi paragraf ?
5.
Apa saja unsur unsur yang terkandung dalam alinea ?
PEMBAHASAN
A.Definisi
Paragraf atau Alinea
Paragraf atau alinea
merupakan bagian bab dalam suatu karangan (biasanya
mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru). Namun, pengertian paragraf
yang mendasar dapat berupa karangan
mini. Artinya, semua unsur karangan yang panjang ada dalam paragraf.
Paragraf
dapat pula didefinisikan sebagai satuan bahasa tulis yang
terdiri dari beberapa kalimat yang
tersusun secara runtut,logis,dalam satu kesatuan ide yang tersususun secara
lengkap,utuh dan padu.
Menurut Rofi’udin (1998) paragraf dapat
diamati dari dua segi, y akni
egiisi dan segi struktur. Segi isi, Paragraf merupakan suatu pernyataan t entang suatu pokok pikiran atau ide pokok
yang dikemukakan secara utuh dan lengkap. Segi struktur, paragraf merupakan
sekelompok kalimat yang saling berhubungan dan dirangkaikan
dalam urutan yang teratur dan jelas.
Dari beberapa pengertian diatas dapat
disederhanakan bahwa paragraf sebagai suatu susunan kalimat yang
berhubungan antara kalimat satu dengan kalimat lain yang menyajikan pikiran
pokok (ide pokok)
B.
Jenis – Jenis Paragraf
Macam
–macam paragraf atau alinea berdasarkan
letak kalimat utamanya.
1. Deduktif :
kalimat utama atau gagasan pokok pikiran berada di awal alinea. Contoh :
Beberapa tips belajar menjelang
Ujian Akhir Nasional. Jangan pernah belajar “dadakan”.
Belajarlah mulai dari sekarang. Belajar akan efektif kalau belajar kumpulan
soal. Hal ini dapt dilakukan dengan cara menjawab soal-soal dibuku kumpulan
soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah materi yang tidak dikuasai dicari
dibuku.
2. Induktif : kalimat utama atau ide pokok
berada di akhir paragraf. Contoh :
Dengan
berkembangnya teknologi komunikasi melalui televisi, waktu anak-anak membaca buku sangat
berkurang. Penelitian di Amerika
Serikat menunjukkan bahwa televisi menyala rata-rata selama tujuh seperempat
jam setiap hari. Padahal seorang dokter spesialis anak dan pakar peneliti dalam bidang perkembangan anak dari Universitas Harvard,
dr. Berry Brazelton, mengemukakan bahwa satu jam merupakan batas
menonnton maksimal bagi anak-anak usia lima sampai enam tahun. Lebih dari satu jam,
tayangan-tayangan televisi menjadi semacam
racun yang mereduksi emampuan daya nalar dan kemampuan berpikir kritis dan ilmiah. Olehkarena
itu,hal yang sangat diperlukan dalam membaca buku, selain
ketersediaan buku, ialah waktu.
3. Deduktif-Induktif
(campuran) : kalimat utama atu ide pokok berada di awal dan akhir paragraf.
Contoh :
Saati ni ndonesia sedang berusaha
membangkitkan perekonomiannya.Banyak
usaha yang dilakukan, mulai dari menekan jumlah barang import yang mengalahkan
pemakaian barang lokal. Pemerintah juga meluaskan lapangan pekerjaan, agar
sumber daya manusia (SDM) dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk
pembangunan Negara. Bagia pelaku korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang
sangat merugikan perekonomian Negara tentunya akan diberikan sanksi tegas. Karna
yang kita ketahui Indonesia terpuruk akibat KKN yang terjadi di segala
institusi. Oleh karena itu, dengan usaha yang dilakukan sekarang diharapkan
Indonesia dapat membangkitkan perekonomiannya.
Macam – macam paragraf atau alinea
berdarkan isinya.
1.
Paragraf Narasi : Menceritakan atau mengisahkan suatu
kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-olah pembaca mengalami sendiri
peristiwa itu. Contoh :
Jam istirahat. Roy tengah menulis
sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya
menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum dan
kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.
2.
Paragraf Argumentasi :
mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai bukti dan
fakta. Contoh :
Sebagian
anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan
demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton
(1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan
untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya
anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak
sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang
kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter,
kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga
semakin terlihat di mana-mana.
3.
Paragraf Deskripsi :
Menggambarkan sesuatu (objek) secara terperinci atau mendetil sehingga tampak
seolah-olah pembaca melihat, mendengar, dan merasakannya sendiri. Contoh :
Gadis itu
menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang
mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik.
Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut
dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah
kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia
sungguh tampak sempurna.
4.
Paragraf
Eksposisi : Menjelaskan atau memaparkan tentang sesuatu dengan tujuan memberi
informasi (menambah wawasan). Contoh:
Para pedagang daging sapi di
pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging
ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70
persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit
sehingga harganya meningkat.
5.
Paragraf
persuasi : Karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat sesuatu.
Contoh :
Dalam diri setiap bangsa Indonesia
harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa
kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan
memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap
tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat,
kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan
demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling
mencintai.
Macam – macam paragraf atau alinea
berdasarkan tujuannya.
1. Alinea pembuka
Alinea yang diletakkan pada awal
wacana disebut alinea pembuka, apapun bentuk wacana itu. Alinea pembuka ini
disebut teras,lead atau intro. Mengingat letaknya,teras di tunjukkan seagai
pengantar gagasan si penulisnya. Rumusan alinea pembuka yang baik akan menjadi
pedoman untuk pengembangan karangan menuju tingkat selanjutnya. Dengan pedoman
itu maka akan tercapainya suatu kepaduan pada dalam sebuah wacana atau
karangan.
Contoh
: Sore itu, di tepi jalan depan stasiun poma bensin di warung Buncit,
Mampang, Jakarta Selatan ,sesosok mayat pria muda tampak terbujur. Bajunya
koyak-moyak. Wajahnya lebam seolah habis dipukuli. Dan, matanya yang setengah
terbuka masih memancarkan kebencian yang dalam,entah karena apa. Sebuah dompet
yang telah kosong tergeletak disisinya.
2. Alinea
isi
Alinea
isi merupakan suatu ide pokok beserta pengembangannya dalam sebuah wacana atau
karangan. Oleh karena itu, alinea isi merupakan bagian yang esensial dalam
suatu wacana atau karangan. Maksudnya adalah alinea isi menjelaskan dengan cara
menguraikan bagian-bagian ide pokok tersebut. Dalam menjelaskannya harus
disusun dengan berurutan dan sesuai dengan asas-asas penalaran yang masuk akal
atau logis. Ada beberapa pola penyusunan kalimat-kalimat yang menjadi sebuah
paragraf isi yang dapat dijadikan pedoman, yaitu
a. Pola
Urutan Waktu : Dalam pola urutan waktu, penulis mengungkapkan
gagasan-gagasannya secara kronologis.
b. Pola
Runtutan Tingkat : Dalam pola urutan tingkat, penulis mengungkapkan gagasan
mulai dari tingkat terendah sampai dengan yang tertinggi, dari kecil sampai
dengan yang besar, dan sebagainya.
c. Pola Urutan
Apresiatif : Pada pola urutan apresiatif. Penulis mengungkapkan gagasannya
berdasarkan, baik buruk, untung rugi, salah benar, berguna tidak berguna, dan
sebagainya
d. Pola Urutan Tempat : Dalam pola urutan
tempat, penulis mengungkapkan gagasannya mulai dari suatu tempat ketempat
lainnya, misalnya dari atas ke bawah, dari dalam ke luar, dari kiri ke kanan,
dan sebagainya. Urutan demikian dapat dikombinasikan dengan urutan berdasarkan
tingkat pentingnya suatu tempat, dari tempat yang terpenting ke tempat yang
penting sampai tempat yang kurang penting.
e. Pola Urutan Klimaks : Pola urutan klimaks
ini hampir sama dengan pola urutan tingkat. Hanya saja, dalam pola urutan klimaks
ini terkandung adanya intensitas yang semakin menaik, sedangkan dalam pola
urutan tingkat tidak begitu ditonjolkan jadi, dalam pola urutan klimaks,
penulis mengungkapkan gagasannya dengan urutan yang setiap kali semakin
meningkat intensitasnya, dan berakhir pada gagasan yang paling intens.
f. Pola Urutan Antikimaks : Pola urutan
antiklimaks ini merupakan kebalikan dari pola urutan klimaks. Jadi, pola urutan
antiklimaks ini berangkat dari suatu yang paling intens menuju ke yang intens
sampai ke yang kurang intens. Dalam cerita rekaan (novel, cerpen, drama),
klimaks dan antiklimaks, dan setelah sampai pada puncaknya menuju ke
antiklimaksnya yang berupa penyelesaian.
ü Pola Urutan Khusus Umum : Dalam pola urutan
khusus ke umum ini, penulis mula-mula mengungkapkankan gagasan-gagasan suatu
hal yang khusus, kemudian diungkapkan keumuman atau rampatan generalisasinya.
g. Pola Urutan Sebab – Akibat : Dalam pola
urutan ini, penulis mengungkapkan gagasannya bertolak dari suatu akibat atau
efek terdekat dari pernyataan itu.
h. Pola Urutan
Tanya – Jawab : Dalam pola urutan tanya- jawab ini, penulis mula-mula
mengemukakan gagasannya dalam bentuk pertanyaan, kemudian diikuti dengan
jawaban pertanyaan itu.
3. Alinea
penutup
Dalam
menutup tulisan,upayakan pula agar mengesankan pembaca. Upayakanlah jangan
berpnjang lebar dalam membuat alinea penutup. Alinea ini merupakan kebulatan
dari masalah-masalah yang dikemukakan pada bagian wacana atau karanan
sebelumnya. Alinea ini merupakan kebulatan dari masalah-masalah yang
dikemukakan pada bagian wacana atau karanan sebelumnya. Selain itu alinea
penutup juga harus mengandung kesimpulan yang benar-benar mengakhiri uraian
wacana atau karangan tersebut. Karena bertugas untuk mengakhiri suatu wacana,
maka alinea penutup yang baik ialah yang tidak terlalu panjang, tetapi juga
tidak terlalu pendek. Akan tetapi, alinea penutup harus menimbulkan kesan
tersendiri bagi para pembaca.
Paragraf penutup
biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali (untuk
eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting
C.Syarat
Paragraf atau Alinea
Syarat paragraf atau alinea yang baik sebagai
berikut :
a.
Kesatuan
yaitu semua kalimat dalam
paragraf itu secara bersama-sama
mendukung satu ide atau gagasan pokok. Jadi, tidak boleh ada kalimat sumbang atau
menyimpang dari pikiran utamanya.
b. Kepaduan
Kekompakan hubungan atau koherensi
antara satu kalimat lainnya di dalam sebuah alinea terwujud dalam kepaduannya.
Kepaduan ini tercermin pada urutan-urutan pikiran yang teratur,tidak
meloncat-loncat dan tidak membingungkan pembaca.
c.
Kelengkapan
Jika kalimat topik atau kalimat
utama ditopang dan dikembangkan oleh kalimat-kalimat berikutnya secara jelas,berarti
kalimat topic tersebut dianggap lengkap
D.Fungsi
Paragraf atau Alinea
a.
Mengekspresikan gagsan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan kedalam serngkaian
kalimat yng tersusun secara logis dalam
satu kesatuan
b.
Menandai peralihan (pergantian gagasan baru bagi karngn yng terdiri beberapa paragraf, ganti paragraf berarti ganti pokok pikiran )
c. Memudahkan pengorganisasian
gagsan bagi penulis dan memudahkan pemahaman bagi pembacanya
d. Memudahkan mengembangkan topik karangan ke
dalam satuan-satuan unit pikiran yang lebih kecil
e. Memudahkan pengendalian
variabel terutama karngan yang terdiri atas beberapa variabel
E.Unsur
yang Terkandung pada Alinea atau Paragraf
Alinea adalah
satu kesatuan ekspresi yang terdiri atas seperangkat kalimat yang dipergunakan
oleh pengarang sebagai alat untuk menyatakan dan menyampaikan jalan pikirannya
kepada para pembaca.Supaya pikiran tersebut dapat diterima oleh pembaca,alinea
harus tersusun secara logis-sistematis.Alat bantu untuk menciptakan susunan
logis-sistematis itu adalah unsur-unsur penyusun alinea,seperti transisi
(transition),kalimat topik (topic sentence),kalimat pengembang (development
sentence),dan kalimat penegas.
a. Transisi
Transisi berrti penghubung.,yakni
dalam pragraf hendaknya mempunyai kata transisi. Penggunaan kata transisi yang
tepat dapat memadukan paragraf sehingga keseluruhan kalimat menjadi
padu,menyatu, dan utuh.
a.
Kalimat Utama atau Kalimat Topik
merupakan dasar dari pengembangan
suatu paragraf karena kalimat utama merupakan kalimat yang mengandung pikiran
utama. Keberadaan kalimat utama itu bisa di awal paragraf, diakhir paragraf
atau pun diawal dan akhir paragraf.
b. Kalimat penjelas
merupakan kalimat yang berfungsi
sebagai penjelas dari gagasan utama. Kalimat penjelas merupakan kalimat yang
berisisi gagasan penjelas.
BAB
III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Alinea merupakan suatu susunan
kalimat yang berhubungan antara kalimat satu dengan kalimat lain yang
menyajikan pikiran pokok (ide pokok). Alinea memiliki tiga macam yaitu, alinea
pembuka, alinea penghubung dan alinea penutup.
Syarat pembentukan alinea adalah
kesatuan,kepaduan,kelengkapan. Berdasarkan penempatan ide pokok pada
alinea,alinea dibagi menjadi 4 jenis yaitu alinea deduktif,alinea
induktif,alinea campuran,alinea deskriptif.
Untuk menyusun alinea secara
logis-sistematis diperlukan alat bantu berupa unsur-unsur penyusun
alinea,seperti transisi (transition),kalimat topik (topic sentence),kalimat
pengembang (development sentence),dan kalimat penegas (punch-line) keempat
unsur penyusun alinea tersebut,terkadang muncul secara bersamaan,terkadang pula
hanya sebagian yang muncul dalam sebuah alinea.
B.Saran
Pembaca yang budiman, kami sadar
bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, bak dari segi tulisan maupun
bahasa yang kami sajikan, oleh karena itu
kami berpesan kepada pembaca,ambilah sesuatu yang positif dari sebuah
coretan yang kami buat,dan semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi kami mapun
pembaca.dan menjadi wawasan kita
dalam memahami bahasa kita sendiri dan sebagai kata,marilah terus berusaha
untuk menggapai sebuah cita-cita yang luhur.
Daftar
Pustaka
Mansurudin,
Susilo. 2010. Mozaik Bahasa Indonesia. Malang: UIN-Mliki Press
Wibowo,Wahyu.
2007. Menjadi Penulis & Penyunting Sukses. Jakarta : Bumi Aksara
0 komentar:
Posting Komentar