STRUKTUR
ILMU-ILMU SOSIAL
Disusun untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Konsep Dasar IPS
Dosen
Pengampu: RIZKI ANANDA, M.Pd.
Nama:
PERTIWI KURNIA
Nim : 1686206077
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEKOLAH TINGGI
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PAHLAWAN TUANKU
TAMBUSAI
2016
BAB I
A.Latar Belakang
Masalah
Pada zaman Yunani, semua pengetahuan masuk kedalam filsafat
alam yang melahirkan ilmu-ilmu alamiah, dan filsafat sosial yang melahirkan
ilmu-ilmu sosial.Pada awal abad ke 19 di Eropa Barat terjadi peralihan studi
masyarakat dari spekulasi rasional menjadi penelitian empiris yang membuat
filsafat terdesak oleh ilmu pengetahuan.
Ilmu sosial yang lahirnya di Eropa
kemudian menyebar ke Amerika dan dikembangkan lebih pesat lagi.hasil
perkembangan Ilmu sosial kemudian dibandingkan dengan Ilmu sosial yang ada di
Eropa. Setelah perang dunia kedua menjadi momentum kemajuan ilmu-ilmu sosial di
berbagai wilayah dan mengalami pengujian yang disesuaikan dengan teori dan
kondisi sosial setempat.
Pada pertengahan abad ke 19 di
Inggris maupun Amerika didirikan lembaga ilmiah yang mengembangkan implikasi
metode ilmiah untuk mempelajari berbagai gejala sosial. Pada dasawarsa pertrama
abad ke 20, istilah ilmu sosial (social science) digunakan untuk menyebut
beberapa pengetahuan yang diajarkan khusus bagi para pekerja sosial yang
memunculkan istilah ‘social study’ atau social studies. Social studies adalah
gabungan dari ilmu sosial yang disederhanakan untuk diajarkan di sekolah dasar
dan lanjutan. Bersama dengan berkembangnya cabang ilmu alamiah maupun sosial,
dikembangkan berbagai spesialisasi lanjutan dari ilmu-ilmu sosial seperti
ekonomi pertanian, sosiologi kota, dan sebagainya.
B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah dalam makalah ini diarahkan pada
beberapa item penting, yaitu :
1.
Mengapa Perlu Memahami Ilmu-Ilmu Sosial?
2. Apa pengeritian
ilmu sosial?
3. Apa hakikat ilmu pengetahuan bagi
manusia?
C. Tujuan Masalah
Makalah ini
disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas Konsep Dasar ilmu Pengetahuan sosial
yaitu Struktur Ilmu-Ilmu Sosial mengkaji sejarah, geografi,Ekonomi,
antropologi, politik, dan Psikologi sosial
D.Manfaat Penulisan
Adapun manfaat makalah ini adalah :
1. Menambah
pengetahuan tentang pengertian
ilmu ilmu Sosial.
2. Memahami tentang Struktur Ilmu-Ilmu
Sosial mengkaji sejarah,geografi,Ekonomi, antropologi, politik, dan Psikologi
sosial
3. Dapat Mengaplikasikan
pentingnya ilmu dalam kehidupan.
BAB II
KAJIAN PUSAKA
A.
Pengertian Ilmu-Ilmu Sosial
Pada kegiatan belajar pertama dalam
modul ini, Anda telah mengenal dan memahami pengertian IPS, studi sosial, dan
ilmu-ilmu sosial. Pada kegiatan belajar ini, akan dibahas tentang pengertian
ilmu-ilmu sosial yang mendukung terhadap pembangunan pendidikan dan
pembelajaran IPS. Oleh karena itu pemahaman terhadap ilmu-ilmu sosial akan
sangat membantu Anda dalam memahami konsep dan substansi pendidikan
IPS.Disiplin ilmu apa saja yang termasuk ilmu-ilmu sosial itu? Sedikitnya ada tujuh
disiplin ilmu-ilmu sosial yang kita kenal selama ini menurut tradisi yang telah
cukup lama khususnya yang berkembang sejak awal abad ke-20.
B.
STRUKTUR ILMU-ILMU SOSIAL
Untuk membantu memahami isi
pembelajaran apakah yang dapat dimasukkan ke dalam satuan pembelajaran IPS,
dibawah ini disajikan struktur disiplin ilmu ilmu sosial. Penjelasan setiap
struktur ilmu ilmu sosial ini diperlukan oleh seorang guru IPS karena setiap
disiplin ilmu mempunyai karakteristik struktur yang unik, seperti model inkuiri
atau “body of knowledge” yang
masingmasing disiplin memiliki perbedaan.Materi pembelajaran IPS ini
dipersiapkan sekedar untuk menyegarkan ingatan dan bukan untuk dihafal. Dalam
disiplin ilmu-ilmu sosial melalui penjelasan struktur ilmu kita dapat mengenali
ide ide kunci yang mungkin pernah Anda pelajari. Barangkali dengan melihat
konsep-konsep disiplin ilmu yang telah dikenal, seperti pertanyaan penelitian,
metode penelitian, konsep dan generalisasi maka diharapkan akan meningkatkan
pemahaman akan makna struktur disiplin. Selain itu, dengan mempelajari apa yang
telah diketahui sebelumnya akan dapat membantu Anda dalam menganalisis makna.
Sedangkan bila Anda menemukan bagian yang belum pernah dikenalnya maka bagian
ini akan menjadi pedoman untuk studi lanjutan sebagaimana Anda melanjutkan
pendidikan formal dan informal.Apa struktur Ilmu-Ilmu Sosial?
Pada bagian berikut ini diuraikan beberapa disiplin ilmu
sosial. Semua disiplin disusun menurut
aturan alpabetis. Setiap garis besar struktur diawali dengan tinjauan yang
terdiri atas rangkuman ringkas tentang fokus studi manusia secara umum yang
terliput di dalam disiplin dan bidang spesialisasi pokok di dalam disiplin.
Garis besar struktur dari setiap disiplin meliputi pula contoh-contoh yang
tersusun dalam kerangka sebagai berikut:
a. Model inkuiri
1. Masalah yang
dipertanyakan
2. Metoda (alat) penelitian
b. Struktur ilmu pengetahuan
1. Konsep
2. Generalisasi
Perlu diingat bahwa uraian di bawah ini hanyalah struktur
yang bersifat umum. Semua daftar pertanyaan, metoda, konsep, dan generalisasi
tentu saja belum lengkap;Konsep-konsep ekonomikelangkaanprodusenjumlah
permintaanjumlah penawaran kebutuhan ekonomi konsumsi upah spesialisasi pembeli
dan penjual produksi barang kepentingan umumpenghematanpasarbunga harga
kesempatan pajak pengangguran sistem ekonomi kemiskinan barter pertumbuhan
(ekonomi) tukar menukar produktivitassaling ketergantunganbarang dan jasa persaingan
konsumen pembagian tenaga kerjaalat tukarbankuangarus sirkulasi pedapatan
keuntungan ongkos, harga,untung monopoli, oligopoly hak milik pembayaran biaya
investasi pendapatan wiraswasta pendapatan nasional kasar (GNP) Generalisasi Perubahan teknologi sering
mengakibatkan peningkatan produktivitas dan
perubahan dalam jenis barang yang
dihasilkan.Alat tukar (uang) diperlukan dalam sistem ekonomi yang berdasarkan
pada spesialisasidan perubahan. Harga barang atau jasa mempunyai pengaruh pada
keinginan penjual untuk memasuki produksi dan keinginan pembeli untuk menjadi konsumen barang dan jasa. Produsen membawakan sumber-sumber produktif (sumber daya manusia, sumber-sumber alam, dan barang- barang modal)
bersama-sama untuk menghasilkan barang dan jasa.Tingkat produktivitas meningkat
apabila investasi dalam sumber daya manusiadan atau barang -barang modal meningkat.
1.
ANTROPOLOGI
Para ahli antropologi mempelajari
tentang budaya manusia. Mereka tertarik dengan kebudayaan pra-sejarah
(kebudayaan yang diciptakan sebelum lahirnya zaman sejarah) juga kebudayaan
pada zaman modern saat ini. Mereka mengkaji kebudayaan pada semua tingkat perkembangan teknologi,
dari zaman berburu dan zaman pengumpulan makanan (gathering) sampai zaman
bercocok tanam dan zaman industri.Para ahli antropologi dapat dibedakan ke
dalam beberapa pesialisasi.
a.
ahli antropologi sosial (antropologi
budaya) mempelajari tentang kelompok -kelompok manusia yang ada saat ini yang menggunakan
cara hidup (misalnya budaya) tertentu. Mereka dapat mengkaji budaya manusia
tertentu dengan cara mempelajari bagaimana bagian-bagian budaya itu bisa cocok
dalam membentuk keseluruhan budaya manusia yang bermakna, atau mereka dapat
memilih dan mempelajari sejumlah kebudayaan berdasarkan pola-pola prilaku untuk
mendapatkan “perspektif antar budaya” tentang kondisi manusia.
b.
ahli etnografiadalah seorang ahli
antropologi yang punya spesialisasi dalam mengumpulkan informasi tentang segala
aspek budaya yang ada melalui kerja lapangan.
c.
ahli antropologi bahasamempelajari
bahasa-bahasa yang digunakan manusia dengan fokus kajian pada penggunaan bahasa
dalam konteks sosial.
d. ahli antropologi fisik(biologi) menggunakan teknik-teknik
ilmu pengetahuan alam dalam studi makhluk hidup maupun yang sudah berupa fosil
dan primat binatang seperti monyet atau kera.
e.
ahli arkeologimenggunakan
teknik-teknik penggalian dan analisis ilmiahsisa sisa fisik makhluk hidup untuk
merekonstruksi cara hidup manusia yang telah musnah.
f.
ahli primatologi meliputi ahli
antropologi yang mempelajari prilaku kelompok primat bukan makhluk manusia seperti baboon, simpanse, dan gorila.
Tegasnya, tiga spesialis terakhir ini lebih menyerupai ilmu-ilmu alam daripada ilmu-ilmu
sosial dalam fokus dan metode kajiannya.
2.
ILMU EKONOMI
Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang
bagaimana langkanya sumber-sumber dimanfaatkan untuk memenuhi
keinginan-keinginan manusia yang tidak terbatas. Pentingnya manajemen kelangkaan secara khusus
dibagi ke dalam dua bagian: analisis ekonomidan kebijakan ekonomi.Pembahasan
ini dimulai denganmenerapkananalisis ilmu ekonomi (ilmu ekonomi positif)
-bagian yang berkaitan dengan studi kelangkaan yang bersifat ilmiah dan
pengalokasian sumber-sumber.Kajian pembahasan pada tulisan ini, lapangan
kebijakan ekonomi tidak dimaksudkan sebagai bidang kajian ekonomi bagian dari
suatu ilmu sosial.
Kebijakan ekonomi, atauilmu ekonomi normatifberkaitan dengan
aplikasi hasil analisis ekonomi (pengetahuan secara imiah) untuk memecahkan
masalah-masalah sosial. Dengan demikian, kebijakan ekonomi menangani bagaimana
persoalan-persoalan ekonomi harus dipecahkan untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu.Olehkarena itu, kebijakan ekonomi didasarkan pada nilai-nilai individu
yang dikaitkan dengan cara yang baik (secara moral) untuk mengalokasikan
sumber-sumber yang langka itu bagi anggota masyarakat.Ilmu sosial ekonomi
-bagian yang berhubungan dengan analisis ekonomi -dibagi ke dalam dua bidang
utama: ekonomi mikrodan ekonomi makro. Ahli ekonomi mikromengkaji prilaku
individu-individu, persoalan rumah tangga, perusahaan, dan pasar. Para ahli ini
tertarik dengan bagaimana harga barang dan pelayanan/jasa itu ditetapkan,
bagaimana harga dapat menentukan pola produksi, dan bagaimana pola ini
ditentukan oleh pasar dan tindakan pemerintah. Ahli ekonomi makro mengkaji
keberfungsian ekonomi secara keseluruhan. Para ahli ini tertarik khususnya
dengan pengeluaran dan pendapatan ekonomi, tingkat pekerjaan, dan
pergeseran-pergeseran dalam tingkat harga rata-rata. Banyak muatan bahan
pelajaran ekonomi pada tingkat dasar dan menengah dipilih dari bidang-bidang
mikro. Dua bidang spesialisasi tambahan adalah sejarah ekonomi dan ekonomi
komparatif. Ahli sejarah ekonomimenjembatani dua disiplin ilmu sosial dengan
cara berusaha untuk menjelaskan keadaan ekonomi masa kini sebagai akibat dari perkembangan
dimasa lampau (termasuk sumbangan-sumbangan teoritis dari ilmuwan ekonomi
terkemuka).Ahli ilmu ekonomi komparatif membandingkan dan
mempertentangkan beberapa sistem ekonomi dari kebudayaan
atau bangsa yang berbeda-beda (misalnya,
Amerika Serikat dan Rusia) untuk mengetahui bagaimana setiap sistem ekonomi itu dapat memecahkan
masalah pengalokasian sumber-sumber yang langka itu dalam kondisi permintaan
yang tidak terbatas.
3.
GEOGRAFI
Para ahli geografi mempelajari
permukaan bumi dan bagaimana manusia mempengaruhi serta dipengaruhi oleh
lingkungan fisiknya. Geografi dibagi ke dalam dua spesialisasi pokok: geografi
fisikdan geografi budaya (manusia).Para ahli geografi fisik mengkaji
aspek-aspek fisik bumi yang meliputi iklim, tanah, sumber- sumber air,
penyebaran tanaman dan binatang, dan bentuk-bentuk tanah. Para ahli geografi
budaya (ahli kependudukkan-demografer) tertarik dengan penyebaranpenduduk pada
suatu wilayah tertentu. Mereka bukan hanya tertarik dengan tempat tinggal
dimana mereka hidup namun juga mengapa mereka tinggal di sana, yakni
faktor-faktor apa yang mempengaruhi. Daya tarik utama kedua dari ahli geografi
budaya adalah interaksi antara manusia dengan lingkungan fisiknya. Mereka
mengkaji bagaimana manusia memanfaatkan dan mengubah permukaan bumi bahkan juga
bagaimana permukaan bumi mempengaruhi budaya manusia, kegiatan mencari nafkah,
pola-pola perkampungan, pembangunan ekonomi, organisasi politik, pemanfaatan
sumber-sumber daya, komunikasi, dan transportasi.Walaupun geografi fisik lebih
tepat digolongkan sebagai ilmu fisika, namun dalam prakteknya sulit untuk
memisahkan pengkajian geografi fisik dari geografi budaya. Para siswa tidak
dapat belajar bagaimana manusia berinteraksi dengan lingkungan fisiknya tanpa
belajar dari alam lingkungan. Dengan alasan inilah, pengajaran studi sosial
dalam geografi mencakup kedua bidang spesialisasi tersebut.Cabang disiplin
geografi lainnya adalahkartografiatau pemetaan. Cabang inipun biasanya menjadi
perhatian dalam kurikulum studi sosial atau PIPS. Ahli kartografi tertarik
dengan pencatatan lokasi penduduk dan tempat-tempat pada permukaan bumi. Mereka
tertarik dengan karakteristik fisik dari setiap lokasi, termasuk bentuk-bentuk
tanah, sumber-sumber air, iklim, tanah, tumbuhan alamiah, dan kehidupan
binatang begitu pula perubahan- perubahan manusia yang meliputi letak kota,
negara, batas politik, jalur transportasi, bendungan, dan fasilitas rekreasi.
Teknik-teknik untuk mewakili lokasi yang akurat di dalam map dan globe meliputi
penggunaan skala, simbol-simbol, dan sistem jaringan lintang dan jaringan bujur
(mata angin). Jelasnya, kartografi bukanlah ilmu sosial.Namun apabila, para
siswa memerlukan konsep dasar geografi dan generalisasi, maka mereka harus
mengetahui bagaimana membuat dan membaca map.
4.
SEJARAH
Sejarah adalah studi tentang
kahidupan manusia di masa lampau. Para sejarawan tertarik dengan semua aspek
kegiatan manusia di masa lampau: politik, hukum,militer, sosial , keagamaan,
kreativitas (seperti yang berkaitan dengan seni, musik, arsitektur Islam,
literatur), keilmuan dan intelektual. Seorang sejarawan mungkin mengkhususkan
pada satu atau lebih dari aspek-aspek kegiatan manusia (sosial,militer, seni);
pada sejarah negara tertentu atau wilayah geografis (Amerika Serikat, Afrika,
Asia Tenggara, Timur Tengah); pada periode waktu tertentu (Abad Pertengahan,
Zaman Keemasan Yunani, Zaman Kejayaan Islam, Abad Nuklir, Abad Informasi); pada
peristiwa-peristiwa penting (Perang Dipenogoro, Perang Kemerdekaan Indonesia,
Perang Saudara di Amerika Serikat, Kelaparan di Afrika, Revolusi Indusri); atau
kepribadian orang Terkemuka (Bung Karno, Bung Hatta, Julius Caesar, Mahatma
Gandhi, Eleanor Roosevelt, Martin Luther King, Jr.).Ada perdebatan tentang
apakah kajian sejarah ini lebih tepat digolongkan sebagai ilmu sosial atau
salah satu bagian dari humaniora. Masalah ini disebabkan oleh karena adanya
beberapa keterbatasan yang dihadapi oleh para sejarawan dalam usaha
menggambarkan kehidupan masa lampau secara cermat dan ilmiah. Salah satu
keterbatasannya adalah kurangnya catatan-catatan yang lengkap dari peristiwa-peristiwa
masa lalu. Masalah ini merupakan keterangan yang sangat penting bagi sejarawan
dalam mengkaji kehidupan manusia pada zaman pra sejarah -yakni manusia yang
hidup sebelum ditemukannya tulisan. Bahkan apabila ada catatan tertulis, itu
pun biasanya terpencar-pencar dan tidak lengkap. Sebagian dari keterangan itu
mungkin telah musnah oleh api, oleh banjir, atau oleh cuaca. Tidak ada seorang
pun yang bisa memastikan, keterangan mana yang masih terpelihara. Keterangan
yang bertahan mungkin tergantung pada kekuasaan.Keterangan-keterangan tentang
perang dan penaklukan suatu bangsa dapat terpelihara tergantung kepada siapa`
yang menang : “Selama berabad-abad, sejarah ditulis oleh para pemenang, bukan
oleh yang dikalahkan”(Commager,
1956,hal.4). Masalah kedua: “Keterangan masa lampau bukan hanya tidak lengkap
dan tidak bisa diperbaiki, namun juga terkadang berat sebelah (lopsided) dan
menyimpang (biased)”(Commager, 1956,hal.4). Penyimpangan
dalam catatan sejarah disebabkan oleh beberapa faktor. Penyimpangan dalam
catatan sejarah mungkin diakibatkan oleh kenyataan bahwa banyak orang yang
meninggalkan catatan sejarah yang lebih lengkap (seperti orang-orang Eropa)
dari pada orang lainnya (seperti orang-orang Afrika atau orang-orang Indian
Amerika). Hal ini bisa mengakibatkan kita berlebih-lebihan atau menganggap
rendah peranan orang-orang tertentu dalam membagi peristiwa-peristiwa dunia
pada masa lampau dan masa kini. Penyimpangan dapat juga muncul dalam sejarah
umatmanusia tertentu (Yunani kuno, para pemukim Amerika, atau orang-orang
Amerika selama perang Saudara) karena banyak kelompok menyimpan catatan - catatan
yang lebih lengkap daripada kelompok lainnya. Keterangan –keterangan sejarah
yang kita miliki dalam setiap periode jauh lebih lengkap berada pada
orang-orang terdidik, melek ilmu, kelompok elite, dan penguasa yang mungkin
hanya 5% dari keseluruhan penduduk. Sejarah umat manusia lainnya -orang biasa,
kelas pekerja, kelas bawah, orang yang sukar berbicara-kurang dikenal. Sejarah
menurut pandangan arusbawah saat ini
sedang menjadi perhatian para sejarawan. Gross (1981:4) menyatakan “Sejarah
dari arus bawah yang saat ini cukup populer mendapat perhatian dari elite
penguasa dan orang-orang besar, apakah yang terjadi di dalam masyarakat yang
sesungguhnya dengan memfokuskan perhatian
pada kehidupan, permasalahan, dan bagaimana kontribusinya”. Perhatian saat ini
dalam “penemuan kembali” sejarah wanita dan kelompok minoritas Amerika
(orang-orang kulit hitam, Latin, Asia, dsb.) merupakan bagian penting dari
upaya untuk mengurangi penyimpangan penghilangan sejarah. Hanya dengan mengkaji
dan membuat laporan kehidupan umat manusia pada masa lampau para sejarawan
dapat mulai mendekati tujuan deskripsi peristiwa-peristiwa masa lampau dan masa
kini secara lengkap dan
akurat.Penyimpangan sejarah juga dapat disebabkan oleh sejumlah faktor lain.
Faktor ini meliputi kecenderungan untuk:
(1) memfokuskan pada
peristiwa-peristiwa dan pribadi orang aneh dan spektakuler,
(2) menulis sejarah yang
menggambarkan penyimpangan menurut nasionalisme atau ras dari sejarawan.
(3) menilai peristiwa dan orang zaman dahulu dengan
nilai dan ukuran sekarang.
(4) membiarkan pengetahuan kita
tentang peristiwa sejarah kontemporer mempengaruhi analisis, misalnya, sebab
dan akibat (Commager, 1965).
Ada dua pendekatan utama untuk mengatasi permasalahan
perolehan data yang tidak lengkap atau mungkin menyimpang. Parasejarawan
deskriptif (atau naratif) menggunakan pendekatan agak berbau sastra untuk
menggambarkan peristiwa-peristiwa masa lampau ; karyanya mungkin memiliki nilai
artistik namun kurang obyektif yang menjadi karakteristik ilmu sosial. Para
sejarawan ini mungkin menyetujui bahwa karyanya memiliki bobot seni yang sama
dengan bobot ilmu; mereka memasukkan sejarah ke dalam humanitis dan para
sejarawan ini bukan sebagai “ilmuwan sosial”. Namun semakin banyak pula para
sejarawan menganggap`dirinya sebagai sejarawan ilmiah;komitmennya terhadap
sikap dan metoda ilmiah sebagai pendekatan untuk menemukan dan merumuskan
kehidupan masa lampau sama komitmennya dengan ilmuwan sosial lainnya. Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa para sejarawan adalah ilmuwan sosial
sepanjang mereka menggunakan sikap dan metoda ilmiah dalam mengumpulkan dan
menganalisis data serta merumuskan kesimpulan secara sistematis, obyektif, dan
lengkap. Namun, para sejarawan ilmiah tidak puas hanya dengan mengumpulkan
bermacam-macam fakta yang diuji secara random. Mereka pun mencari pola dan
petunjuk dari peristiwa- peristiwa masa lampau; hasilnya dalam bentuk pengembangan
konsep, generalisasi dan idealnya -teori
. Namun tidak dipungkiri pula bahwa perlu adanya nilai seni dalam tulisan
sejarah agar selalu menarik perhatian dan dapat dibaca oleh generasi yang akan datang.
5.
ILMU POLITIK
Para ilmuwan politik mempelajari
kebijakan umum(public policies). Mereka tertarik dengan perkembangan dan
penggunaan kekuasaan manusia di dalam masyarakat, khususnya yang tercermin
dalam pemerintahan. Pada saat ini, para ilmuwan politik telah memperluas
perhatiannya dengan memasukkan hubungan antara kebijakan umum dan
masyarakat.Bidang khusus ilmu politik meliputi pusat perhatiannya tentang
tingkatan pemerintahan(atau organisasi politik lainnya) atau berbagai fungsi
pemerintahan.Bidang-bidang perhatian khusus yang didasarkan pada tingkatan
pemerintahan meliputi negara dan pemerintahan daerah, pemerintah pusat
(nasional), hubungan internasional
(politik internasional). Pada setiap pemerintahan, para
ilmuwan politik bisa mengkhususkan lagi, misalnya, pada satu bentuk
pemerintahan nasional, seperti monarkhi, diktator, atau demokrasi.Bidang-bidang
kajian khusus yang didasarkan pada fungsi-fungsi pemerintahan meliputi proses
pelaksanaan badan legislatif (pembuatan undang-undang), sistem peradilan
(interpretasi undang-undang), dan proses eksekutif (pelaksanaan undang-undang).
Bidang-bidang spesialisasi tambahan meliputi kajian tentang hukum publik,
prilaku politik, dan administrasi umum.Seperti halnya ahli ekonomi dan
sejarawan, para ilmuwan politik dapat dibedakan atas dua ajaran , berdasarkan
pada kekuatan komitmennya pada metode ilmiah. Ilmuwan politik
tradisionalmempertanyakan masalah-masalah dan menggunakan teknik-teknik untuk
menjawab pertanyaan yang lebih banyak mengandung ciri-ciri humanistis daripada
ilmu-ilmu sosial. Mereka tertarik, misalnya dengan gambaran bentuk ideal
pemerintahan yang seharusnya dijalankan (ideologi politik) atau dalam
menerapkan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah kebijakan umum dan memprakarsai reformasi
sosial. Sebaliknya, ilmuwan politik ilmiah (ataualiran prilaku -behavioral)
membatasi bidang garapannya terhadap kajian prilaku politik manusia secara
empiris. Kaum behaviorismenyelidiki topik-topik seperti prilaku dalam
pemungutan suara, pendapat umum, dan prilaku politik perbandingan. Mereka
membatasi kajiannya tentang “apa” dan tidak berusaha untuk menentukan “apa
seharusnya”.
6.
PSIKOLOGI
Para ahli Psikologi mempelajari
prilaku individu-individu dan kelompok-kelompok kecil individu. Disiplin ini
terkadang didefinisikan untuk meliput semua bentuk prilaku -manusia dan bukan
manusia, manusia normal dan abnormal, individu dan kelompok, fisik dan mental,
dan secara instink maupun dengan cara dipelajari. Secara tradisi, para ahli
psikologi telah mempelajari tentang belajar, pertumbuhan dan perkembangan,
berfikir, perasaan, prilaku kelompok, perkembangan kepribadian, dan prilaku
abnormal.Lapangan spesialisasi dalam psikologi meliputi beberapa yang
berorientasi ilmu sosial dan lainnya yang lebih menyerupai ilmu alam. Berikut
ini adalah beberapa contoh yang termasuk ilmu sosial. Ahli psikologi
perkembangan mengkaji semua aspek prilaku perkembangan manusia selama rentang
kehidupannya. Ahli psikologi eksperimen menggunakan pendekatan penelitian eksperimental
(atau “laboratorium”) untuk mempelajari prilaku manusia secara individu.
(Apabila perhatiannya pada penelitian prilaku yang bukan manusia dan atau
prilaku menurut instink, maka para ilmuwan itu pasti berbicara dan bertindak
sebagai ilmuwan sosial.) Ahli psikologi sosialtertarik dengan prilaku manusia
dalam kelompok-kelompok (seperti, dalam kerja, dalam keluarga, dalam
pengambilan keputusan). Ahli psikologi kepribadianmempelajari perkembangan dan
hakekat kepribadian manusia. Ahli psikologi pengetahuan tertarik dengan
bagaimana manusia berfikir dan belajar. Ahli psikologi klinis meneliti prilaku
manusia terdidik yang tidak normal. (Ahli inipun bisa juga meneliti orang-orang
yang terganggu, namun ini mungkin menjadi contoh dalam menerapkan pengetahuan
yang telah ada dari pada mengembangkan pengetahuan baru).
7.
SOSIOLOGI
Ahli sosiologi mempelajari prilaku manusia dalam
kelompok-kelompok. Perhatian utamanya adalah dalam hubungan sosial manusia
-prilaku manusia seperti diwujudkan sendiri dalam perkembangan dan fungsi dari
kelompok dan institusi. Kelompok-kelompok
dapat mencakup kelompok yang terjadi secara alamiah
a.
keluarga, para pekerja dalam
organisasi, atau gerakan kerusuhan atau kelompok-kelompok yang dibentuk untuk
tujuan mengadakan penelitian ilmiah “di dalam laboratorium” (seperti, kelompok
pengambilan keputusan atau pemecahan masalah).
b.
Institusi-institusi
kepentinganumumnya mencakup sekolah-sekolah, media masa, kelas-kelas sosial,
organisasi perusahaan, dan penjara-penjara. Perhatian para sosiolog meliputi
pula bagaimana kelompok-kelompok dan institusi-institusi berinteraksi. Para
ahli sosiologi bisa mengkhususkan dalambeberapa bidang seperti, keluarga,
kriminologi, komunikasi, pendapat umum, organisasi yang kompleks, hubungan ras
dan etnik, peranan jenis kelamin, demografi (kependudukan), pendidikan, prilaku
kelompok kecil, stratifikasi sosial, sosiologi medis, dan sosiologi bidang
pekerjaan/professional.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Ilmu
berkembang dengan pesat seiring dengan penambahan jumlah cabang cabangnya. Hasrat untuk menspesialisasikan diri pada
satu bidang telaah yang memungkinkan analisis yang makin cermat dan seksama
menyebabkan objek forma dari disiplin keilmuan menjadi kian terbatas
B.Saran
Di
dalam kehidupan bermasyarakat sering terjadi sebuah konfik yang harus di
selesaikan dengan baik dengan demikian ilmu ilmu sosial dapat membantu
menangani dan menyelesaikan konkflik itu secara baik. Memang tidak mudah untuk
dapat menyelesaikan konkflik itu tapi dengan bermodalkan ilmu sosiol yang di dapat sedikit demi sedikit jika di
laksanakan dengan baik maka perlahan-lahan sebuah konflik itu dapat
terselesaikan.
DAFTAR
PUSAKA
0 komentar:
Posting Komentar