BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Permukaan
bumi tempat hidup berbagai makhluk hidup. Menurut ilmu lingkungan, permukaan
bumi adalah ekosistem yang sangant luas dan dapat dibedakan atas sejumlah
ekosistem yang lebih kecil. Di dalam ekosistem terdapat interaksi antar makhluk
hidup dengan alam lingkunagnnya. Ilmu yang mempelajari hubungan-hubungan
interaksi tersebut dikenal dengan istilah ekologi.
Istilah
ekologi pada awalnyadiperkenalkan oleh salah seorang ahli biologi jerman, yang
bernama Ernest Haekel, ekologi berasal dari kata oikos yang artinya rumah
tangga dan logos yang berarti pengetahuan, jadi ekologi adalah ilmu pengetahuan
mengenai hubungan timbal balik yang dinamis antara makhluk hidup dengan rumah
tangga atau lingkungannya.
Di
dalam ekosistem terdapat unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi
diantaranya adalah manusia, unsur alam hayati, unsur alam nom hayati dan sumber
daya buatan.
BAB
II
KAJIAN PUSAKA
A. Fenomena Fisik (Lingkungan Alam)
Terdapat
lima konsep dasar yang dapat membantu menjelaskan bagaimana interaksi dan
pengaruh dari proses-proses fisik di permukaan bumi. Konsep-konsep tersebut
dikenal sebagai sistem, batas, daya, keseimbangan alam, dan keadaan permukaan
bumi. Yang dimaksud dengan sistem disini adalah sekumpulan unsure-unsur yang berhubungan
secara saling menguntungkan sehingga mereka saling mempengaruhi sebagai suatu
kesatuan secara keseluruhan. Misalnya dalam siklus Hidrologi (sistem perputaran
masa air dipermukaan bumi)
Beberapa
wilayah keadaannya tinggi, rendah, datar bergelombang, berbukit-bukit dan
bergungung-gunung. Perbedaan permukaan bumi ini dinamakan relief muka bumi. Di
daratan relief muka bumi yang kita kenal antara lain sebagai dataran rendah,
dataran tinggi, lembah, lereng, bukit dan pegunungan. Sementara di dasar samudera
kita mengenal antara lain paparan benua, paparan laut, pegunungan laut dan
lubuk laut.
Bentang
alam di permukaan bumi ini dipengaruhi oleh empat unsure pokok yang saling
berkaitan. Keempat unsure tersebut adalah sebagai berikut:
1) Gejala
litosfer, yaitu kekuatan yang ditimbulkan oleh pembentukan tinggi rendahnya
permukaan bumi seperti dataran, perbukitan, daerah bergelombang dan lembah
sungai berteras.
2) Gejala
atmosfer yaitu kekuatan yang ditimbulkan oleh udara yang menyelubungi permukaan
bumi, suhu udara, kecepatan angina, curah hujan dan iklim.
3) Gejala
Hidrosfer adalah kekuatan yang ditimbulkan oleh mata air yang ada dipermukaan
bumi seperti sungai dengan cabang-cabangnya, danau-danau, dan lautan.
4) Gejala
Biosfer adalah kekuatan yang ditimbulkan oleh makhluk hidup berupa Flora,
Fauna, dan Manusia
Bentukan-Bentukan
di daratan maupun di dasar lautan disebabkan oleh tenaga pembentukkan permukaan
bumi yang dikenal sebagai tenaga geologi. Tenaga geologi ini ada yang bersal
dari dalam bumi yang disebut dengan Proses endogenik dan tenaga yang berasal
dari Luar bumi disebut Proses Eksogenik. Proses-proses endogenik yang berupa
gerakan antara lain dibedakan antara vulkanisme, tektonisme dan gempa.
1) Proses
Endogenik
Proses endogenik merupakan proses
pembentukan bentang alam yang disebabkan tenaga dari dalam kulit bumi. Tenaga endogenik dengan arah
vertikal mengakibatkan tonjolan permukaan bumi berupa kubah, sedangkan tenaga
endogenik yang arahnya lateral atau horizontal mengakibatkan lipatan-lipatan di
bumi, retakan-retakan bahkan patahan.
a. Vulkanisme
Vulkanisme
yaitu proses
naik dan munculnya magma ke permukaan bumi. Proses
terjadinya vulkanisme dipengaruhi oleh aktivitas magma yang menyusup ke
lithosfer. Jika magma hanya menyusup sebatas kulit bumi bagian dalam atau tidak
sampai keluar dinamakan intrusi magma. Sedangkan penyusupan magma sampai keluar
permukaan bumi disebut ekstrusi magma. Dalam proses ini terjadi pendinginan
magma yang akan membentuk batuan
Magma
adalah bahan silikat pijar dalam wujud padatan, cairan dan gas, yang berada di
dalam kerak bumi. Erupsi adalah suatu prose keluarnya magma ke permukaan Bumi,
baik retakan-retakan pada badan Gunung api ataupun dengan cara mendesak tubuh
gunung api, sehingga menghancurkan sebagian badan gunung api tersebut.
b. Tektonisme
Tektonisme adalah perubahan letak atau kedudukan lapisan kulit bumi secara
horizontal maupun vertical. Berdasarkan kecepatan gerak dan luas daerah,
tektonisme dibedakan atas epirogenesa dan orogenesa.
c. Gempa
Gempa
adalah getaran yang dirasakan di permukaan bumi yang berasal dari dalam lapisan
bumi. Pusat gempa di dalam bumi disebut Hiposentrum sedangkan pusat gempa di
permukaan bumi tepat di atas hiposentrum disebut Episentrum. Gempa dapat
digolongkan menjadi bermacam-macam, yaitu menurut terjadinya, menurut dalamnya
hiposentrum dan menurut Intensitasnya. Menurut terjadinya gempa dapat dibagi
tiga yaitu :
1) Gempa Tektonik, adalah gempa yang
disebabkan oleh adanya dislokasi atau pergeseran lapisan batuan yang panjang di
Bumi.
2) Gempa Vulkanik adalah gempa yang
terjadi karena letusan gunung berapi
3) Gempa Runtuhan (guguran) adalah
gempa yang di sebakan dengan runtuhnya tanah atau dinding gua. Gempa ini
biasanya terjadi pada daerah pertambangan.
Berdasarkan
letak episentrumnya, gempa dapat dibedakan menjadi gempa daratan (episentrum
terletak di darat) dan gempa lautan (episentrum terletak di laut). Seismograf
merupakan alat pencatat getaran gempa. Ada dua macam seismograf yaitu
seismograf Horizontal dan Seismograf Vertikal. Seismograf Horozontal adalah
seismograf yang mencatat getaran gelombang seismic dengan arah mendatar.
Seismograf Vertikal adalah seismograf yang mencatat getaran gelombang seismic
dengan arah tegak (vertikal). Skala Richter lebih dikenal secara umum untuk
menentukan kekuatan suatu gempa.
2) Proses Eksogenik
Tenaga
geologi lainnya yang mengakibatkan bentukan-bentukaan alam di permukaam bumi
adalah proses eksogenik (tenaga asal luar permukaan bumi). Secara umum proses
eksogenik ini dapat dikelompokkan menjadi :
a. Pelapukan
Pelapukan
adalah proses penghancuran massa bantuan baik secara fisika, kimiawi dan
biologis. Dilihat dari prosesnya pelapukkan di kelompokkan atas :
1. Pelapukan mekanik yaitu suatu proses
pelapukan batuan tanpa mengubah struktur kimiawi batuan tersebut, tetapi
merupakan penghancuran bongkah bagian-bagian yang lebih kecil
2. Pembekuan air menjadi kristal-kristal es pada celah batuan
3. Pelapukan biologis adalah proses
pelapukan akibat kegiatan organisme atau makhluk hidup.
4. Pelapukan kimiawi atau dekomposisi
adalah proses pelapukan massa batuan disertai perubahan struktur kimiawi batuan
yang terlapukan
b. Erosi
Erosi
adalah suatu proses pelepasan dan pemindahan massa batuan (termasuk tanah)
secara alamiah dari suatu tempat ke tempat lainnya oleh zat pengangkut yang
bergerak dipermukaan bumi. Dari pengertian itu ada tiga proses utama dalam
erosi yaitu :
1) Pelepasan massa batuan atau tanah
dari induknya sering disebut dengan pengikisan
2)
Proses pengangkutan massa batuan
atau tanah hasil pengikisan di suatu tempat disebut pengendapan atau
sedimentasi
Berdasarkan
kecapatan proses erosi dibedakan atas erosi geologi dan erosi yang dipercepat
(erosi tanah). Erosi geologi adalah suatu bentuk erosi dimana proses
penghancuran tanah relatif seimbang dengan proses pembentukkannya. Berdasarkan
zat pelarutnya, erosi dapat dibagi menjadi :
1) Erosi Air
Pelaku
proses pengikisan dalam hal ini adalah air yang mengalir, baik di dalam tanah
(ir tanah), di sungai-sungai, ataupun air yang mengalir dipermukaan tanah
setelah terjadi hujan. Erosi air terbagi atas :
a) Erosi Percikan
Erosi percikan yaitu proses pengikisan tanah yang terjadi
akibat percikan air hujan yang membentuk tanah.
b)
Erosi Lembar
Pada erosi ini lapisan tanah yang paling atas hilang
terkikis, sehingga kesuburan tanah di daerah ini sangat berkurang
c)
Erosi Alur
Ciri-ciri yang diamati sebagai tanda terjadinya proses erosi
alur antara lain : pengikisan yang membentuk alur-alur yang amat jelas serta
bentuk alur relatif lurus di daerah-daerah berlereng dan berkelok-kelok
d)
Erosi Parit
Tingkat erosi yang paling tinggi yang disebabkan oleh air
adalah erosi parit. Ciri-cirinya adalah pada lereng-lereng yang terkena proses
ini akan terbentuk parit-parit yang cukup dalam yang berbentuk seperti huruf U
atau V
2) Erosi angin
Proses
pengikisan batuan atau tanah oleh angin disebut deflasi. Erosi angin terjadi di
daerah-daerah Gurun. Angin kencang yang banyak mengandung kerikil dan pasir,
jika melintas bongkahan-bongkahan batuan tersebut seolah-olah digosok dan
dipoles oleh kerikil dan pasir yang terkandung dalam angina, sehingga sedikit
demi sedikit batuan tersebut terkikis.
3) Erosi Gletsyer
Erosi
Gletser disebut erosi glacial. Gletsyer adalah massa es yang bergerak. Gletsyet
terdapat di daerah kutub-kutub dan pegunungan tinggi yang puncaknya selalu
tertutup es seperti pegunungan Himalaya dan Alpina
4) Erosi Oleh Air Laut
Proses
erosi terjadi karena gelombang dan arus laut dinamakan abrasi atau erosi air
laut. Energi gelombang laut yang bergerak kea rah pantai, maupun mengikis
bahkan memecahkan batu-batu karang yang ada di pantai
5) Masswasting
Masswasting
adalah pemindahan massa batuan atau tanah berat. Proses terjadinya masswasting
hamper sama dengan proses erosi, yaitu melalui tahap pelepasan masa batuan atau
tanah dari batuan induknya, pemindahan batuan yang terkikis, dan pengendapan
batuan tersebut di suatu tempat (sedimentasi)
B. Fenomena Manusia (Lingkungan Sosial)
Manusia
merupakan pusat perhatian utama dalam geografi dalam arti segala aktivitas
manusia itu turut mengubah bentuk permukaan Bumi melalui pemilihan tempat
tinggal dan pembangunan struktur pada permukaannya. Yang Harus di pahami dari
keadaan manusia di Bumi dari segi populasi keanekaragaman budaya dalam hal
karakteristiknya, penyebarannya dan perpindahannya. Begitu pula tentang hal
yang menyangkut pola-pola dan jaringan kerja dalam hal ketergantungan ekonomi
di permukaan Bumi. Pengetahuan lainnya yang harus anda pahami adalah dalam hal
tempat tinggal manusia menyangkut berbagai proses, pola, dan fungsinya.
Sedangkan hal lainnya adalah bagaimana kerjasama atau tantangan antara berbagai
kekuatan yang terjadi di antara mereka dimasa lalu, masa kini, dan kemungkinan
di masa depan. Berbagai pembagian adalah beberapa region di permukaan Bumi
dimana kelompok manusia menguasainya untuk alasan politik (wilayah kekuasaan),
administrasi, ekonomi, dan bahkan atas dasar agama. Setiap region ini biasanya
memiliki sebuah wilayah, nama, dan perbatasan.
Beberapa
peristiwa pada waktu yang lalu telah menggambarkan pembagian wilayah dan
manusia menempatinya seperti dua perang dunia, perang regional (perang Arab
Israel), perang sipil di Amerika Serikat dan lainnya merupakan perasaan dan
kehendak manusia untuk memegangteguh hak untuk membagi permukaan Bumi atas
dasar cara pandang nilai yang mereka pegang teguh.
DAFTAR PUSTAKA
Dwi Susilo. (2008). Jakarta:PT.
Rajagafindo Persada. Sosiologi Lingkugan.
Winarno,S.Pd.,M.Si. (2008). Dasar.Jakarta:Bumi
Aksara. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.
0 komentar:
Posting Komentar